Metode Dakwah yang Efektif di Era Milenial dan Digital

Di era milenial dan digital ini, terdapat sarana dan metode dalam dakwah agar lebih efektif disampaikan kepada khalayak. Dalam mengoptimalkannya, ada 5 kiat yang bisa kita lakukan saat berdakwah di era milenial dan digital saat ini, diantanya:

Share :
Metode Dakwah yang Efektif  di Era Milenial dan Digital
Berita

Oleh : Ir. Habib Nabiel Al Musawa, M.Si


Di era milenial dan digital ini, terdapat sarana dan metode dalam dakwah agar lebih efektif disampaikan kepada khalayak.

Dalam mengoptimalkannya, setidaknya ada 5 kiat yang bisa kita lakukan saat berdakwah di era milenial dan digital saat ini, agar bisa mencapai keridaan Allah, diantaranya sebagai berikut.

1. Optimalkan Semua Potensi dalam Berdakwah

Rasulullah SAW  bersabda: "Sesungguhnya  Allah mewajibkan Ihsan (sempurna) dalam segala hal." (HR Muslim)

Artinya dalam konteks dakwah adalah harus benar-benar menguasai konten yg akan disampaikan, jangan hanya sekedar copas (copy-paste) dari media tanpa pemahaman yang mendalam tentang masalah atau isu yang akan disampaikan.

2. Lakukan Studi Banding dari Banyak Sumber

Ibroh dari Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dalam Al Gur'an (QS. Al Kahfi/ 18 : 60-82).

Pendakwah di era digital hendaklah sering melakukan riset dari berbagai sumber, karena pendengar kita adalah majemuk, dan berasal dari berbagai latar belakang dan berbagai tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

Dakwah yang minim riset dan berkesan kacamata kuda, akan menimbulkan berbagai reaksi yang tidak diinginkan dari pihak lain yang bersebrangan pemahamannya.

Kita tidak perlu menyenangkan semua orang karena hal itu mustahil, tapi hendaknya kita mengetahui berbagai sudut padang agar konten yang kita sampaikan bisa mewakili berbagai mustami' (pendengar) yang berbeda latar belakang.

3. Hati-hati dengan Kepentingan Kelompok atau Golongan

Allah berfirman pada Qs. Al Maidah: 8, artinya sebagai berikut.

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kalian menjadi orang-orang yabg selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah & menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum, mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan." (QS. Al Ma'idah /5:8)

Jauhi sikap ta'ashub (fanatik), baik dengan pemikiran, aliran, kelompok ataupun pendapat pribadi.

Selalulah ber-husnuzhan dan berusaha merangkul semua pihak, termasuk yang berbeda pandangan dengan kita. Sebab dakwah yang santun dan inklusif akan lebih diterima oleh hati nurani, dibandingkan dakwah yang eksklusif dan penuh dengan caci-maki dan fanatisme kelompok.

4. Perlunya Kerja Tim (Teamwork)

Allah berfirman pada Qs. Al Anfal: 73, artinya sebagai berikut.

"Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar." (QS. Al-Anfal Ayat 73).

Dalam dakwah di era digital, maka kita perlu mengoptimalkan kerja tim (teamwork), bukan single fighter atau one man show yang akan merepotkan dan menyulitkan kita sendiri, baik saat mencari tema, melakukan riset maupun memperkaya sumber-sumber data kita.

5. Hindari Kepentingan Sesaat dalam Berdakwah

Allah berfirman pada Qs. Al Baqarah: 200, artinya sebagai berikut.

"Maka di antara manusia ada yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,' dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun." (Qs. Al Bagarah, 2:200)

Hal yang paling menggoda pada dakwah di era digital adalah godaan dunia.

Hal itu bisa tergambar dalam bentuk popularitas, yang sering mengakibatkan seorang Da'i menjadi tokoh selebritis yang menghalalkan segala cara demi meningkatnya followers atau subscribernya, dibanding membawa misi Sayyidina Muhammad SAW dalam berdakwah.

Belum lagi jika jumlah penggemar sudah banyak, maka godaan jabatan pun sudah datang menunggu. Baik dari Politisi, Pejabat atau berbagai kelompok kepentingan yang merayu sang Da'i untuk memanfaatkan followers atau subscribernya untuk kepentingan-kepentingan sesaat.

Lalu godaan keuntungan materi yg juga menanti dalam diri dengan bentuk yg lain, yaitu rayuan berupa penetapan tarif, baik oleh pribadi, maupun dengan alasan pihak manajemen.

Demikian beberapa hal yang perlu kita perhatikan dlm Dakwah di Era Milenial dan Digital ini semoga bermanfaat buat kita semua. (NF)


Humas dan Media Masjid Istiqlal

Related Posts: