Khutbah Jumat: Mencintai Rasulullah SAW dan Ahlul Bait

"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia." (HR al Bukhari)

Share :
Khutbah Jumat: Mencintai Rasulullah SAW dan Ahlul Bait
Artikel

oleh Dr. Habib Ahmad Al-Kaff, MA.


Jakarta, www.istiqlal.or.id - Alhamdulillah mari kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Jalla Jalaluhu, yang telah mengumpulkan dan memanggil kita, tidak lain untuk memuliakan kita sebagai sidang Jumat adalah para tamu Allah Jalla Jalaluhu yang dipanggil khusus langsung dalam Al-Qur'an, dipanggil langsung dengan pangkat tertinggi sebagai manusia disisi Allah yaitu orang yang beriman.

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jum'ah [62]: 9)

Dengarkan baik-baik apa kata Allah Jalla Jalaluhu yang menciptakan Anda, yang menyayangi, menyiapkan segalanya untuk kehidupan Anda di dunia dan akhirat. Allah Jalla Jalaluhu memanggil kita dalam rangka membalas kasih sayang-Nya kepada kita karena kita sudah beriman kepada-Nya, memuliakan, mentauhidkan, mengesakan, serta menghilangkan segalanya dari dalam hati, sehingga hanya menempatkan Allah Jalla Jalaluhu yang ada di dada kita, maka itulah tempatnya iman.

Ma'asyiral Muslimin sidang Jumat yang dimuliakan Allah, Allah Jalla Jalaluhu memanggil orang mukmin dalam QS. Al-Jum'ah [62]: 9, agar cepat datang untuk mengikuti perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya, untuk mempraktikkan apa yang diarahkan dan diperintahkan Allah Jalla Jalaluhu, yaitu mengikuti baginda Rasulullah SAW. Sebagai seorang muslim, kita tidak boleh lepas daripada itu.

Wajib seorang khatib untuk membicarakan masalah takwa (ittaqullah bertakwa kepada Allah Jalla Jalaluhu), tidak boleh untuk mencela satu sama lainnya, menceritakan golongan dengan golongan atau merendahkan yang lainnya. Khatib diwajibkan untuk mengingatkan siapapun Anda agar kembali kepada-Nya.

Karena Allah Jalla Jalaluhu sayang sekali kepada kita semuanya, sebelum Adam ada, semuanya sudah diciptakan untuk kebaikan kita. Itulah kasih sayang Allah Jalla Jalaluhu. Sebelum kita wafat Allah Jalla Jalaluhu siapkan Raudhatul Jannah, sebelum kita ke akhirat sudah disediakan syurga Na'im. Apalagi yang kita inginkan, syaratnya ikut kepada Allah Jalla Jalaluhu, dan tidak sah mengikuti perintah Allah Jalla Jalaluhu kecuali dengan Nabi Muhammad SAW.

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam QS. ali imran ayat 31, artinya sebagai berikut.

"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. ali imran ayat 31)

Katakan Ya Muhammad kepada hamba-Ku, Ummatmu, katakan kalau kalian benar-benar cinta kepada Allah Jalla Jalaluhu, merasa berterima kasih kepada Allah, diberi kehidupan, nyawa, udara, sehat, segalanya bahkan matahari yang Anda perlukan, Anda tidak perlu bayar, waktunya tepat datang dan kapan dia pergi dan datang lagi. Bahkan Anda mengatur waktu Anda mengikuti jejaknya arah matahari. Siapa yang menciptakan itu dan tepat luar biasa kalau bukan Allah? Inilah kasih sayang Allah Jalla Jalaluhu.

Makanya Allah mengatakan dalam firman-Nya pada QS. ali imran ayat 31, qul in kuntum tuhibbunallaha, karena manusia memiliki naluri untuk berbuat baik pada orang yang telah berbuat baik. Apalagi ini yang berbuat baik bukan manusia, melainkan Zat yang maha luar biasa, yaitu Allah Jalla Jalaluhu.

Dalam firman-Nya di QS. Ali Imran: 31, kalau kalian benar-benar mencintai Allah Jalla Jalaluhu tidak ada lain jalannya kecuali mengikuti kekasih-Nya, Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Ikuti jejak Rasulullah, akhlak dan rahmatnya, karena Rasulullah SAW tidak diutus kecuali untuk memberi rahmat lillahirrabbil 'alamin.

Kata Allah, jadikanlah Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita. Gerak-gerik usahakan dekat dengan Nabi Muhammad SAW, mencontohnya dalam aktivitas di rumah, di tempat kerja, di jalan, ketika muda dan dewasa kita, bahkan sampai mau wafat, teladani Rasulullah SAW. Kalau sudah mengikuti Rasulullah SAW, Allah Jalla Jalaluhu berjanji, yuhbibkumullah, niscaya Allah Jalla Jalaluhu akan mencintai kalian, kalau sudah dicintai oleh Allah maka tidak mungkin api neraka akan menyentuh kita. Inilah risalah Islam, adalah agama cinta yang saling mencintai, kita diwajibkan cinta kepada Allah Jalla Jalaluhu melalui baginda Nabi Muhammad SAW.

Sampai-sampai Rasulullah dalam hadist yang shahih,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ رواه البخاري

"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia." (HR al Bukhari)

Kita mencintai Nabi Muhammad SAW karena Rasulullah sudah luar biasa dalam berkorban, merindukan, memperhatikan, serta mencari yang mudah untuk kita. Kalau setiap ada persoalan yang sulit atau mudah, Rasulullah selalu pilihkan yang mudah untuk umatnya.

Sampai ketika mau wafat, Nabi Muhammad SAW selalu mengucap 'ummati ummati', sampai nanti di akhirat, ketika Rasulullah dipersilakan sebagai orang pertama yang memasuki syurga, beliau akan tetap sabar untuk sujud di hadapan Allah Jalla Jalaluhu, yang mana itu di dalam Al-Quran diterangkan maqam mahmud (tempat yang terpuji). Saat manusia di Padang Mahsyar dari Nabi Adam sampai akhir zaman, dikumpulkan Allah dan semuanya (siapapun dia meski dulunya hebat, terkenal, punya jabatan, dan lainnya) diam, bungkam seribu bahasa.

Ketika persidangan belum dimulai, orang-orang bingung antara syurga dan neraka, maka Allah Jalla Jalaluhu sendiri yang menjawab, lillahil wahidil qahar, hanya milik Allah Jalla Jalaluhu yang maha perkasa. Hai manusia siapapun Anda, jangan lupa Anda sebentar lagi akan wafat, mati, dimintai pertanggungjawabannya.

Semuanya ngeri, Nabi Muhammad juga ngeri, semua lari kepada Nabi, semua angkat tangan sambil mengakui perlakuannya di bumi, kecuali baginda Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW ketika didatangi mengatakan, "Sayalah yang dijanjikan oleh Allah untuk memberikan syafaat kepada kalian," sebagai mahqaman mahmuda tempat paling terpuji ketika para Nabi, Rasul, Ululazmi, tidak berani menghadap kepada Allah Jalla Jalaluhu, Nabi Muhammad satu-satunya yang berani.

Apa yang dibuat oleh baginda Nabi Muhammad SAW? Saat itu tidak ada lagi salat, sujud, tapi beliau melakukannya demi untuk kita. Dulu kita di dunia diperintahkan untuk sujud dan mendekatkan diri kepada Allah Jalla Jalaluhu, di akhirat tidak ada lagi salat dan sujud, kita kadang malas tapi Nabi Muhammad sujud di hadapan Allah Jalla Jalaluhu, maka Allah mengatakan, "Wahai Muhammad angkat kepalamu, tidak ada sujud lagi di sini, tapi engkau adalah menghormati-Ku, meminta kepada-Ku, karena engkau tahu yang paling dekat dengan-Ku adalah ketika sujud, maka kata Allah, "Angkat, aku tahu engkau sudah memperhatikan umatmu, engkau sayang kepada umatmu, angkat kepalamu, Saya izinkan engkau memberikan syafaat, menolong siapapun yang Anda ingin tolong Ya Muhammad."

Tidak cukup hal itu oleh Allah, ditunjukan lagi satu oleh-Nya "mintalah". Hal itu dilakukan agar semua umat Nabi Muhammad SAW tahu, siapa maqamnya Rasulullah SAW, dan hal yang keluar dari lisan makhluk Allah paling mulia Nabi Muhammad SAW adalah 'ummati ummati Ya Rabb', umatku umatku ya Allah, jangan sampai ada yang tersentuh dengan api neraka ya Allah Jalla Jalaluhu, aku minta agar umatku lebih dulu masuk syurga dibanding yang lain, Allah Jalla Jalaluhu telah memberikan ini, ini merupakan sebagian dari kasih sayangnya baginda Nabi Muhammad SAW, maka Allah Jalla Jalaluhu memerintahkan kepada kita untuk mencintai Nabi Muhammad SAW.

kita diwajibkan mencintai Nabi Muhammad SAW karena beliau telah berjuang untuk Anda di dunia, di akhir hayatnya, sampai di alam kuburnya, banyak hadist yang menerangkan hal itu dan sampai di akhirat, padang masyhar tidak ada yang lebih daripada Nabi Muhammad SAW.

Adapun anjuran untuk mencintai Ahlul bait bisa dilihat hadits dibawah ini,

عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أحبوا الله لما يغذوكم من نعمه وأحبوني بحب الله وأحبوا أهل بيتي بحبي.(رواه الترمذي

Artinya: Dari Abdullah bin Abbas r.a ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Cintailah Allah atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, dan cintailah aku karena cinta kepada Allah serta cintailah ahli baitku karena cinta kepadaku." (HR. Ath-Tirmidzi)

Mudah-mudahan Allah Jalla Jalaluhu memberikan kita pada Jumat ini keberkahan dalam majelis yang mulia ini, mudah-mudahan kita diketuk hatinya untuk benar-benar merasakan cinta kita kepada Allah Jalla Jalaluhu, Rasulullah SAW serta keluarganya, sesama muslim, khususnya ibu dan ayah kita.

Mudah-mudahan jumat ini melembutkan hati kita, rasa kasih sayang antara kita, rasa kasih sayang di dalam dunia ini yang ditimbulkan, dan mudah-mudahan Allah subhanahu wata'ala berkahi kehidupan kita. (FAJR/Humas dan Media Masjid IStiqlal)

Tags :

Related Posts: