Kunjungan Asisten dan Juru Bicara Menlu Qatar di Masjid Istiqlal
Asisten dan Juru Bicara Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar H.E. Ms. Lolwah Rashid Al-Khater mengunjungi Masjid Istiqlal dalam rangka melihat masjid kebanggaan Indonesia, Jakarta (1/12/2021).
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Asisten dan Juru Bicara Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar H.E. Ms. Lolwah Rashid Al-Khater mengunjungi Masjid Istiqlal dalam rangka melihat masjid kebanggaan Indonesia, Jakarta (1/12/2021).
"Alhamdulillah, ini kali pertama saya mengunjungi Indonesia, dan hari ini saya mengunjungi Masjid Istiqlal," ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Kabid Penyelenggara Peribadatan KH Bukhori Sail Attahiri, Lc, MA, Kabid Sosial dan Pemberdayaan Umat (Bidsosdaum) Laksamana Pertama TNI (Pur) Asep Saepudin, dan Kabid Riayah Irjen Pol (P) Dr. H. M. Said Saile, M.Si.
.png)
Dalam kunjungannya, Lolwah juga menyampaikan terima kasih atas sambutan yang sangat hangat. "Terima kasih atas penyambutan yang sangat baik. Saya melihat bahwa orang-orang Indonesia ini sangat ramah."
Dia juga mengungkapkan kekagumannya atas paparan KH Nasaruddin bahwasanya Masjid Istiqlal sebagai masjid kebanggaan masyarakat Indonesia dan merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara, terus berupaya menjadi wadah pusat toleransi beragama di Indonesia.
Berkeliling melihat kemegahan Lantai Utama Masjid Istiqlal, Lolwah terkesima atas penjelasan KH Bukhori yang menerangkan bahwasanya bangunan Masjid Istiqlal penuh akan makna.
.png)
"Di Lantai Utama, dijelaskan tentang falsafah Istiqlal. Misalnya kubah itu diameternya 45 meter yang menanandakan tahun kemerdekaan Indonesia. Kemudian juga tiang berjumlah 12 merupakan tanda tanggal kelahiran Nabi Muhammad, yaitu 12 Rabiul awal," terang KH Bukhori.
"Dia (Lolwah) kagum karena ternyata dari segi bangunannya, Masjid Istiqlal memiliki filosofi tentang nasional ataupun agama," tambah KH Bukhori.
Menuju ke arah beduk raksasa di Masjid Istiqlal, KH Bukhori juga memaparkan bahwasanya di Indonesia beduk memiliki peran sebagai penanda masuknya waktu salat. "Dia baru melihat yang seperti itu, makanya tadi juga kita bersama coba tabuh beduknya." (FAJR/Humas dan Media Masjid Istiqlal)