Khutbah Jumat: Mengkaji Sikap Toleran Nabi SAW Melalui Sirah Nabawi
Setidaknya ada 5 (lima) sifat keteladanan dari banyak sekali sifat keutamaan baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bisa kita contoh serta kita ikuti...
(Intisari Khutbah Jum’at, 09 Rabiul Awal 1446 H / 13 September 2024 M)
Oleh : Habib Ir. Nabil Al-Musawa, M.Si
(Ulama, Akademisi dan Pimpinan Majelis Rasulullah)
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Sidang Jum'at Masjid Istiqlal yang berbahagia.
Khatib berpesan agar kita semua menjaga taqwa kita pada Allah subhanahu wata'ala, sebab mereka yang berbahagia di dunia dan di akhirat hanyalah mereka yang bertaqwa, dan tidak terasa kita saat ini sudah berada di bulan cinta, bulan kerinduan, karena bulan ini adalah bulan dilahirkannya Sang Pemimpin, Sang Teladan dan Sang Kekasih kita, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan kita bahkan akan memperingati hari kelahiran beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia, yaitu hari dimana jutaan ummat Islam diberbagai pelosok negeri, bahkan di berbagai negeri memperingati kelahiran beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.
At-Taubah [9]:128
Dalam al-Qur'an Surah at-Taubah ayat 128 yang tadi Khatib bacakan, Allah subhanahu wata'ala menjelaskan pada kita sebagian dari keutamaan dan kemuliaan sifat-sifat dari Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lalu apa saja sifat-sifat utama dari baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang bisa serta patut kita contoh dalam peri kehidupan kita sehari-hari?
Sidang Jum'at Masjid Istiqlal yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala.
Setidaknya ada 5 (lima) sifat keteladanan dari banyak sekali sifat keutamaan baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bisa kita contoh serta kita ikuti, agar hidup kita bisa mencapai derajat yang amat tinggi, yaitu sebagai berikut :
1. Kesabaran Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Contoh kesabaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang disebutkan dalam kitab-kitab Sirah Nabawiyyah :
a. Sejak kecil Yatim (tiga bulan dalam kandungan wafat ayahnya)
b. Lalu beliau dipisahkan dari ibunya untuk menyusui kepada Halimah/Tsuwaibah
c. Di usia 5 tahun beliau kembali ke ibunya, dan di usia usia 6 tahun beliau menjadi piatu
d. Lalu tinggal bersama kakeknya, dua tahun kemudian wafat kakeknya (di usia 8 tahun)
e. Beliau ingin punya anak laki-laki, tapi wafat ketiga anak laki-lakinya (Qasim, Abdullah, dan Ibrahim)
f. Terakhir saat beliau sedang ditekan oleh kafir Quraisy, wafat pula paman & istrinya.
2. Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, sifat teladan beliau yang kedua adalah, kasih sayang Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
a. Semalaman mengulang-ulang. Sebagaimana terdapat pada Qur'an Surat al-Maidah ayat 118 :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۚوَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Artinya: Jika Engkau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mā'idah [5]:118)
b. Diberi doa yang tak ditolak, diberikan buat ummatnya
c. Wasiat terakhirnya (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
3. Hadirin kaum mu'minin yang diampuni Allah subhanahu wata'ala, sifat teladan beliau yang ketiga adalah, rendah hatinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
a. Saat jumpa beliau salam duluan, saat mendekat beliau mengulurkan tangan duluan, saat berjabatan tangan, beliau terakhir melepas (HR. Abu Nu'aim dalam Dala'ilun Nubuwwah dari Anas radhiallahu anhu)
b. Beliau tak pernah menoleh hanya kepala melainkan seluruh badannya (dari Amr bin Ash radhiallahu anhu) dan wajahnya lebih banyak melihat ke bawah.
4. Ma'asyiral mu'minin sidang Jum'at Masjid Istiqlal yang diridhai Allah subhanahu wata'ala, sifat teladan beliau yang keempat adalah ibadahnya Sayyidil Musthafa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
a. Tadabbur-nya belliau : sungguh dalam al-Qur'an surat Hud dan surat lainnya, telah membuat rambut saya beruban (HR. Tirmidzi, shahih)
b. Suara tangisnya yang mendesis saat shalat berjama'ah
يُصَلِّي بِنَا وَفِي صَدْرِهِ أَزِيْزٌ كَأَزِيْزِ الْمِرْجَلِ مِنَ الْبُكَاءِ
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, shahih)
c. Tahajjud-nya membaca surah Al-Baqarah, Ali Imran dan An-Nisa dalam 1 (satu) raka’at (HR. Muslim dari Hudzaifah radhiallahu anhu)
d.Tahajjud ditanya oleh Aisyah radhiallahu anha di malam hari : (HR. Bukhari & Muslim dari Aisyah radhiallahu anha)
5. Sidang Jum'at yang diberi taufiq oleh Allah subhanahu wata'ala, dan sifat terakhir yang perlu kita teladani ialah kedermawanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Harta beliau yaitu 1/5 (khumus) baik dari Fay' (QS. AlHasyr/59 ayat 7) :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مَآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْ اَهْلِ الْقُرٰى فَلِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَغْنِيَاۤءِ مِنْكُمْۗ وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۘ
Artinya: “Apa saja (harta yang diperoleh tanpa peperangan) yang dianugerahkan Allah kepada Rasul-Nya dari penduduk beberapa negeri adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. (Demikian) agar harta itu tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Ḥasyr [59]:7)
maupun dari ghanimah (QS. al-Anfal/8 ayat 41) :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang,312) maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil,313) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.314) Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Al-Anfāl [8]:41
Akan tetapi pada saat wafatnya, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hanya punya 1 (satu) qirbah buat air, 1 (satu) pedang dan 1 (satu) baju besi yang tergadai pada seorang Yahudi.
Demikian beberapa sifat dari banyak sekali sifat-sifat yang mulia dan agung dari kekasih dan teladan kita Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ini. Semoga khutbah ini bermanfaat buat kita semua. (FAJR/Humas dan Media Masjid Istiqlal)