Ketua MUI: Muhasabah Baiknya Dilakukan Setiap Hari
"Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Yasin/36: 65)
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Dalam rangka berinstrospeksi diri serta meningkatkan ketakwaan dalam mempersiapkan tahun yang akan datang, Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelengarakan Muhasabah dan Doa Istighosah di Masjid Istiqlal, Selasa, (20/12) malam hari.
"Malam ini malam muhasabah. Mengapa penting muhasabah? Apakah hanya akhir tahun saja atau nanti awal tahun saja? Ini hanya momentumnya saja," ujar Ketua Umum MUI KH Muhammad Cholil Nafis saat sambutan dalam acara Muhasabah Akhir Tahun, di lantai utama Masjid Istiqlal.
Hal di atas disampaikan karena menurut Kiai Cholil, baiknya muhasabah memang dilakukan setiap hari. "Mininal bapak ibu sekalian sehari semalam mau menjelang tidur itu musahabah. Jadi, dipikir-pikir seharian ini apa saja pekerjaan yang bermanfaat. Kemudian muhababah besok mau mengerjain apa saja. Itu minimal," ucapnya.
Muhasabah juga penting dilakukan ketika kita merencanakan segala hal. "Seyogianya setiap rencana yang kita mau lakukan itu muhasabah, pertanyaan kepada diri sendiri sehingga jelas posisinya (mengenai) pekerjaan ini pekerjaan apa, kita mengetahui apa yang akan dilakukan, dan kalau pekerjaan ini bisa meningkatkan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, baru direncanakan dan dilaksanakan," jelas Kyai Cholil.
Adapun momentum muhasabah di akhir tahun dilakukan agar kita dapat mengevaluasi waktu-waktu yang tidak bisa diulang. "Sebagaimana saya umur 47, saya tidak bisa kembali ke umur 20, yang lalu hanya tinggal kita mempertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Semua akan dipertanggungjawabkan, maka muhasabah ini untuk mengembalikan fokus tentang waktu," jelas Kyai Cholil.
.jpeg)
Hal di atas sesuai dengan firman Allah subhanahu wata'ala dalam Al-Qur'an surat Yasin ayat 65,
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ٦٥
Artinya: "Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Yasin/36: 65)
"Perjalanan waktu harus dimaknai dengan banyak karya, agar memberi manfaat kepada orang banyak. Muhasabah untuk menentukan standing poin dalam menjalani hidup yang sementara ini," ungkap Kyai Cholil, dalam akun instagram pribadinya.
Turut hadir membawa khusyukya acara, di antaranya Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah KH Cholil Nafis, Habib Nabiel Al-Musawa dan pengurus MUI Komisi Dakwah lainnya. (FAJR/Humas dan Media Masjid Istiqlal)