Imam Besar Masjid Istiqlal Hadiri Peresmian Revitalisasi Gedung Gereja GPIB Immanuel Jakarta
"Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Senin, 20 Desember 2021, Revitalisasi Cagar Budaya Gereja Immanuel dan lingkungan komplek bangunannya secara resmi dinyatakan selesai," ujar Anies, di Gedung Gereja Immanuel Jakarta, Senin (20/12/2021).
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, hadiri acara peresmian revitalisasi gedung dan lingkungan kompleks bangunan Gereja GPIB Immanuel DKI Jakarta, Senin (20/12/2021).
Peresmian ini dikukuhkan secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., dan disambut dengan sukacita oleh para jemaat serta seluruh hadirin lintas agama yang hadir.
"Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Senin, 20 Desember 2021, Revitalisasi Cagar Budaya Gereja Immanuel dan lingkungan komplek bangunannya secara resmi dinyatakan selesai," ujar Anies, di Gedung Gereja Immanuel Jakarta, Senin (20/12/2021).

Dalam sambutannya, Anies mengatakan bahwasanya negara memiliki tanggung jawab penuh untuk melestarikan warisan sejarah lintas zaman, salah satunya rumah ibadah.
"Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha ataupun Konghucu memiliki sejarahnya masing-masing. Oleh karenanya DKI Jakarta merasa punya tanggung jawab,(Tanggung jawab) ini tidak boleh diembankan kepada jamaat masing-masing. Karena nilai (pelestarian) yang harus dikelola cukup besar, biarkan yang dari jamaat untuk jamaat, tapi yang warisan lintas zaman biarkan itu menjadi tanggung jawab negara untuk mengurusnya," papar Anies.

"Biarlah hari ini menjadi catatan, 1839 dibangun (Gereja Immanuel), 2021 direnovasi, entah kapan nanti generasi anak cucu kita akan kembali melakukan penjagaan atas tempat ini sebagaimana kita menjaga hari ini, tapi yang penting, generasi kita sudah menuntaskan tanggung jawab kita," lanjut Anies.
Anies juga berpesan bagi seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga semangat kebersamaan, dan persatuan. "Kita semua di sini memiliki semangat persatuan. Kami berharap GPIB Immanuel Jakarta menjadi bagian dari yang menjaga perasaan kebersamaan, persatuan, keteduhan, ketenangan, menjadi mata air jernih untuk persatuan dan kesatuan di kota kita (DKI Jakarta)," pungkas Anies.

Selain itu, KH Nasaruddin yang turut menghadiri acara guna menyampaikan pesan persaudaraan juga mengatakan bahwasanya rumah ibadah merupakan tempat sakral yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia. "Rumah ibadah itu adalah dakwah. Ketika seseorang melihat rumah ibadahnya masing-masing, misalnya Masjid Istiqlal, Gereja Katedral ataupun Gereja Immanuel, hati seseorang pasti akan teduh, nyaman," jelasnya.
Hadirnya rumah ibadah di setiap lingkungan, khususnya di perkotaan, akan menyuburkan hati seseorang yang gersang, menjadi penerang langkah saat diliputi kegelapan, dan menjadi pengarah dari seseorang yang lupa pada jati dirinya.
"Jangan hanya kita disuguhi dengan bangunan-bangunan yang menantang hidup 1000 tahun akan datang, tapi perlu juga sebuah bangunan yang mengingatkan kita, bahwasanya sebentar malam kita akan mati dan kembali kepangkuan illahi," pesan KH Nasaruddin.

KH Nasaruddin mengingatkan bahwasanya amal kebaikan dari setiap ibadah yang dilakukan, dapat menjadi wujud ikhtiar kita mempersiapkan kehidupan di sisi-Nya. "Rumah ibadah yang nanti akan menemani kita di hari-hari kembalinya kita, di hari-hari tiada seorang teman menemani."
Imam Besar Masjid Istiqlal juga berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta karena sudah bisa membaca suasana kebatinan masyarakat. "Terima kasih Pak Anies, karena sudah membaca suasana kebatinan warganya," pungkas KH Nasaruddin. (FAJR/Humas dan Media Masjid Istiqlal)