Hikmah: Hal yang Disukai dan Tidak Disukai Oleh-Nya

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Allah SWT menamakan diri-Nya dengan sifat Maha Pengasih (Ar-Rahman) dan Maha Penyayang (Ar-Rahim).

Share :
Hikmah: Hal yang Disukai dan Tidak Disukai Oleh-Nya
Artikel

Oleh : Saparwadi Nuruddin Zain

Jakarta, www.istiqlal.or.id - “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Allah SWT menamakan diri-Nya dengan sifat Maha Pengasih (Ar-Rahman) dan Maha Penyayang (Ar-Rahim). Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa penggunaan kata Ar-Rahman hanya dikhususkan bagi Allah SWT semata, tidak diberikan kepada selain diri-Nya. 

Sedangkan penggunaan kata Ar-Rahim untuk nama Allah SWT, namun kata “rahim” juga disebutkan untuk selain dirinya, seperti yang terdapat dalam Surah At-Taubah/9: 128 yang berbunyi: “…rauufun rahiim”, yang diartikan sebagai sifat Nabi SAW yang amat berbelaskasih dan penyayang kepada orang-orang mukmin. 

Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Abu Al-Farisi mengatakan bahwa “Ar-Rahman” merupakan nama yang bersifat umum meliputi segala macam bentuk rahmat, sedangkan “Ar-Rahiim” memberikan kasih sayang hanya kepada orang-orang beriman. Ibnu Al-Mubarak mengatakan: “Ar-Rahman yaitu jika dimintai, maka Dia akan memberi. 

Sedangkan “Ar-Rahiim” jika permohonan tidak diajukan kepada-Nya, maka Dia akan murka. 

Allah SWT bersifat “Rahman dan Rahiim” sesuai dengan nama-Nya. Namun, dalam Al-Qur’an dinyatakan apa yang disukai dan tidak disukai oleh-Nya. kata “suka” adalah terjemahan dari kata “hubbun” yang juga diartikan kecintaan. Sehingga ada ayat yang di terjemahkan Allah SWT “menyukai” ada juga yang diterjemahkan “mencintai”. 

Kita tidak menemukan dalam Asmaaul Husna nama dan sifat Allah SWT yang menggunakan kata “hubbun”, atau kita tidak menemukan “Yang Maha Menyukai” atau “Yang Maha Mencintai”. 

Namun, seringkali kita akan mendengar seorang penceramah, khatib, menyampaikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an, yang menyatakan apa yang disukai Allah SWT dan apa yang tidak disukai-Nya. 

Apa saja yang dsukai Allah SWT? Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat baik “al-muhsiniin” (QS. Al-Baqarah/2: 195, QS. Ali 'Imran/3:134, 148, QS. Al-Ma'idah/5:13, QS. Al-Ma'idah/5:93). 

Allah SWT menyukai orang-orang taubat “at-tawwabiin”; yang bersih “al-muththohhiriin” dan menyucikan diri “al-mutathohhiriin” (QS. Al-Baqarah/2: 222, QS. At-Taubah/9:108). 

Allah SWT mencintai orang-orang yang bertakwa “al-muttaqiin” (QS. Ali 'Imran/3:76, QS. At-Taubah/9:4, 7). 

Allah SWT mencintai orang-orang yang sabar “ash-shaabiriin” (QS. Ali 'Imran/3:146). 

Allah SWT mencintai orang yang bertawakal “al-mutawakkiliin” (QS. Ali 'Imran/3:159). 

Allah SWT menyukai orang-orang yang adil “al-muqsithiin” (QS. Al-Ma'idah/5:42, QS. Al-Hujurat/49:9, QS. Al-Mumtahanah/60:8). 

Allah SWT mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur (shaffan), mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (As-Saff/61:4).

Lalu apa saja yang tidak disukai Allah SWT? 

Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas “al-mu’tadiin” (QS. Al-Baqarah/2:190, QS. Al-Ma'idah/5:87, Al-A'raf/7:55). 

Allah SWT tidak menyukai kerusakan “al-fasaad” (QS. Al-Baqarah/2:205). 

Allah SWT tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa “kulla kaffaarin atsiim” (QS. Al-Baqarah/2:276). 

Allah SWT tidak menyukai orang-orang kafir “al-kaafiriin” (QS. Ali 'Imran/3:32, QS. Ar-Rum/30:45). 

Allah SWT tidak menyukai orang zalim “azh-zhaalimiin” (QS. Ali 'Imran/3:57, 140, QS. Asy-Syura/42:40). 

Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri “mukhtaalan fakhuuran” (QS. An-Nisa'/4:36, QS. Luqman/31:18, Al-Hadid/57:23). 

Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa “khawwaanan atsiiman” (QS. An-Nisa'/4:107). 

Allah SWT tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus terang (jahra bis-suu’) kecuali oleh orang yang dizalimi (QS. An-Nisa'/4:148). 

Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “al-mufsidiin” (QS. Al-Ma'idah/5:64, QS. Al-Qasas/28:77). 

Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebihan “al-musrifiin” (QS. Al-An'am/6:141, QS. Al-A'raf/7:31). 

Allah SWT tidak menyukai orang yang berkhianat “al-khaainin” (QS. Al-Anfal/8:58). 

Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong “al-mustakbirin” (QS. An-Nahl/16:23). 

Allah SWT tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur nikmat “kulla khawwanin kafuur” (QS. Al-Hajj/22:38). 

Allah SWT tidak menyukai orang yang membanggakan diri “al-farihin” (QS. Al-Qasas/28:76). Wallaahu a’lam.
 

Tags :

Related Posts: