Hikmah: Berbuat Baik Kepada Sesama Muslim, Kita Semua Bersaudara
Sejatinya persaudaraan itu membawa kita ke arah perdamaian, dan upaya-upaya perdamaian serta ketakwaan itu membawa kita pada limpahan rahmat dan ampunan Allah subhanahu wata'ala.
Oleh: Nurul Fajriyah
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Tulisan hikmah edisi ini bermula dari beberapa kejadian pembubaran kajian oleh suatu ormas atau kelompok, yang terjadi di suatu daerah. Kabar tersebut kemudian menjadi perbincangan masyarakat di sosial media.
Seketika, hal seperti itu sontak membawa kesedihan dalam hati dan pertanyaan yang tiada berkesudahan. Kenapa harus terjadi di antara sesama muslim? Di antara anjuran untuk bertoleransi antar umat beragama, mengapa masih ada terbesit rasa antipati di hati seorang muslim kepada muslim lainnya?
Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati." (QS. Al-Ḥujurāt [49]:10)
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin semuanya bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara nasab, karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal dalam surga.
Dalam sebuah hadis sahih diriwayatkan al-Bukhārī dari ‘Abdullāh bin ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. (رواه البخاري عن عبد الله بن عمر)
Artinya: Muslim itu adalah saudara muslim yang lain, jangan berbuat aniaya dan jangan membiarkannya melakukan aniaya. Orang yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah membantu kebutuhannya. Orang yang melonggarkan satu kesulitan dari seorang muslim, maka Allah melonggarkan satu kesulitan di antara kesulitan-kesuliannya pada hari Kiamat. Orang yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari Kiamat. (Riwayat al-Bukhārī dari ‘Abdullāh bin ‘Umar)
Dari hadist di atas, kita bisa mengetahui bahwasannya Rasulullah SAW memerintahkan kita berbuat baik kepada sesama muslim, saling memudahkan urusan, menghapus kesedihannya dan tidak melakukan aniaya.
Karena sejatinya persaudaraan itu membawa kita ke arah perdamaian, dan upaya-upaya perdamaian serta ketakwaan itu membawa kita pada limpahan rahmat dan ampunan Allah subhanahu wata'ala.
Semoga Allah subhanahu wata'ala senantiasa mencurahkan taufik-Nya sehingga hati kita senantiasa terjaga, prasangka kita baik, tutur bahasa kita lembut, sikap perbuatan kita santun terhadap sesama saudara seiman kita. (FAJR)