Apa dan Siapa Virus Itu ?
KITA perlu menyadari bahwa semua alam semesta dan isinya berasal dari Allah SWT. Allah Mahacerdas, sudah barang tentu semua makhluk-Nya juga cerdas, termasuk manusia.
KITA perlu menyadari bahwa semua alam semesta dan isinya berasal dari Allah SWT. Allah Mahacerdas, sudah barang tentu semua makhluk-Nya juga cerdas, termasuk manusia. Di antara berbagai virus yang sedang atau yang pernah mewabah di masyarakat hingga kini masih ada yang belum bisa ditemukan vaksin dan penyembuhannya.
Dari mana datangnya virus itu, bagaimana proses penjangkitannya, dan bagaimana upaya penyembuhannya, masih sedang dilakukan riset
intensif oleh para ahlinya.
Di antara penyebab timbulnya epidemi menurut para ahli ialah, pertama, resistensi polusi organisme inang rendah atau jika peluang bagi patogen untuk pindah dari organisme inang yang satu ke organisme inang yang lain meningkat.
Kedua, meningkatnya virulensi patogen antara lain sebagai akibat rendahnya resistensi (daya tahan tubuh manusia) seperti awal mula berjangkitnya epidemi influenza menyerang seluruh dunia pada 1918. Ia diduga sebagai akibat Perang Dunia I yang menyebabkan resistensi manusia pada waktu itu karena kurang dan rendahnya mutu pangan. Ketiga, epidemi suatu penyakit juga sering timbul sesudah terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir besar, dan lain sebagainya.
Di saat kita menunggu para ahli melakukan penelitian, ada baiknya kita menengok bagaimana Alquran dan isyarat-isyarat Alquran tentang epidemi. Di dalam Alquran setidaknya ada tiga kasus epidemi yang diceritakan di dalamnya.
Perilaku virus (epidemi) ternyata sudah diungkap di da lam Alquran. Sejumlah peristiwa mengerikan telah diungkap di dalam Alquran. Yang dapat dihubungkan dengan epidemiologi ialah kasus pemusnahan kaum Nabi Shaleh dengan virus yang diduga berasal dari sapi ajaib yang disembelih raja. Demikian pula kasus epidemi yang menimpa kaum Thalut dan Jalut, serta epidemi yang menghancurkan pasukan Raja Abrahah, sebagaimana digambarkan dalam QS Al-Fil.
Ketiga kisah dalam Alquran tersebut menarik untuk dikaji. Pertama, kisah musnahnya Bani Tsamud, sebuah rezim penguasa yang digambarkan di dalam 26 ayat Alquran dan sejumlah hadis Nabi sebagai penguasa yang amat anarkistis.
Dikisahkan bahwa Nabi Shaleh diutus Allah kepada kaum Tsamud supaya menyembah hanya kepada Allah dan meninggalkan kezaliman serta tradisi penyembahan berhala nenek moyang mereka. Namun, Raja Tsamud menantang Nabi Shaleh dengan mengatakan, ?Jika engkau seorang nabi atau rasul, perlihatkanlah tanda bukti kebenaranmu (dalam bentuk mukjizat).? Permintaan Tsamud dan para pembesarnya sangat tidak masuk akal. Mereka meminta Nabi Shaleh mengeluarkan unta raksa sa yang sedang hamil dari lubang batu kecil dalam keadaan hidup.
Kita sebaiknya tidak boleh sombong sebagai manusia atau sebagai khalifah karena makhluk kecil Tuhan, yang karena begitu kecilnya tidak bisa dilihat dengan mata kepala, membuat anak manusia di zaman modern ini lumpuh total.
Tidak ada artinya produk senjata nuklir negara-negara adidaya menghadapi covid-19 ini. Betapa kecilnya kita di hadapan Allah SWT. Sadarlah kita semua agar selalu hidup di atas rel yang digariskan Tuhan.
Sumber : Media Indonesia